Generasi Gen Z di Vietnam sedang menciptakan gelombang baru di TikTok: menghasilkan 50–100 juta dong per bulan tanpa harus menampilkan wajah berkat Video AI. Alih-alih tampil di depan kamera, mereka menggunakan AI untuk membuat video profesional dengan suara alami, ilustrasi visual yang menarik, dan konten yang bernilai. Kisah Minh (22 tahun, Hanoi) menjadi contoh nyata — berkat Yofatik AI, ia membuat video bertema keuangan dengan suara AI berbahasa Vietnam, meraih 2 juta tayangan, 25.000 pengikut, dan pendapatan lebih dari 100 juta dong per bulan. Topik “faceless content” yang paling populer meliputi: keuangan, psikologi, ulasan produk, tips kehidupan, sains, dan sejarah, semuanya dapat dibuat hanya dengan video AI. Yofatik AI menjadi alat favorit Gen Z karena menawarkan suara khas Vietnam dari berbagai aksen daerah, template viral siap pakai, antarmuka yang mudah digunakan, dan biaya sangat rendah. Menurut laporan TikTok Business dan Vietnam Digital Marketing 2025, 70% video TikTok tahun 2025 akan melibatkan AI, dan 50% kreator sukses tidak akan menampilkan wajahnya. AI kini memberi kekuatan bagi generasi kreatif baru: tidak perlu terkenal — cukup kreatif dan menggunakan alat yang tepat.
AI Studio kini menjadi alat bantu yang sangat efektif bagi lembaga hukum dan organisasi sosial dalam menyebarluaskan hukum, mensosialisasikan kebijakan, dan meningkatkan kesadaran masyarakat. Hanya dalam beberapa menit, teknologi ini mampu menciptakan video, gambar, podcast, atau infografis yang hidup dan mudah dipahami, menggantikan dokumen hukum yang kaku dan sulit diakses. Banyak lembaga seperti pengadilan, dinas kehakiman, dan media hukum di Vietnam telah menerapkan AI Studio untuk membuat video panduan prosedur, sosialisasi kebijakan, serta kampanye pencegahan kejahatan sosial. Platform Yofatik AI Studio menonjol karena kemampuannya mendukung suara AI berbahasa Vietnam yang alami, antarmuka yang mudah digunakan, dan biaya yang sangat terjangkau, membantu lembaga menghemat hingga 90% waktu dan anggaran produksi. Di masa depan, AI Studio diperkirakan akan menjadi “asisten hukum” digital yang membawa peraturan dan kebijakan lebih dekat kepada masyarakat, khususnya di daerah terpencil dan pedesaan, di mana akses terhadap informasi hukum masih terbatas.
3 November 2025